Artikel/bulan

Pasien Demam Jangan Diselimuti

Demam atau panas ialah simtom (=gejala) yang dapat berdiri sendiri atau merupakan bagian dari suatu sindrom (kumpulan gejala-gejala) suatu penyakit. Demam merupakan suatu tanda yang penting untuk diperhatikan, karena pada permulaannya sering tidak/belum dapat diketahui penyebabnya, serta apakah berbahaya atau tidak.

Bila kita demam sebaiknya suhu ketiak diukur dengan termoneter 4 kali sehari, setiap 4-5 jam. Suhu ini dicatat dalam kertas, karena akan berguna untuk diperlihatkan dokter. Dokter yang nanti akan memeriksanya dapat memperoleh kesan jenis penyakitnya dari naik-turunnya suhu badan. Misalnya suhu pada penyakit tifus pada 3-4 hari pertama hanya naik malam hari dan pagi hari hilang panasnya. Juga demam tifus hampir selalu dimulai dengan suhu tidak terlalu tinggi pada hari-hari permulaan. Jadi bila suhu badan hari pertama sudah sekitar 39-40 derajat dan menggigil, hampir pasti ini bukan tifus; juga tifus baru dicurigai bila demam sudah berjalan 5 hari atau lebih.

Sebaliknya demam yang mendadak tinggi pada hari pertama, biasanya merupakan penyakit virus seperti influenza atau demam berdarah. Tentu masih ada banyak penyakit infeksi lain yang patern suhunya bisa mirip tifus atau infeksi virus, namun di Indonesia dapat dikatakan demam yang mendadak tinggi 90% disebabkan oleh virus. Demam yang sudah diderita lebih dari 2-3 hari perlu dikonsulkan ke dokter keluarga karena perlu ditentukan penyebabnya. Salah satu penyebab yang sangat dikhawatirkan di Indonesia ialah demam berdarah, karena ini banyak terdapat di sekitar musim hujan. Demam berdarah ditularkan oleh nyamuk yang berbintik dan menggigit manusia pagi hari, menimbulkan demam disertai gejala sakit kepala, mual, lemah sekali, perdarahan hanya kadang-kadang terlihat, dan dapat menyebabkan kematian mendadak, walaupun sehat sebelumnya.

Karena itu semua rumah tangga harus memelihara rumah dan halamannya supaya tidak terdapat tempat yang bisa mengandung air (kaleng , vas kembang, ban bekas, dsb) untuk nyamuk bertelur.

Tindakan untuk seorang yang menderita demam, pertama harus istirahat. Tidak dibenarkan untuk berselimut tebal, karena udara tubuh yang panas tidak bisa menguap dan suhu akan naik tinggi. Terutama anak kecil bisa kejang (stuip). Rasa dingin disebabkan karena panas sedang naik mendadak. Tindakan paling baik ialah menyeka seluruh tubuh dengan kain basah terus menerus selama 5-7 menit. Dengan menguapnya air dari kulit suhu tubuh ikut didinginkan dan biasanya dalam 5-7 menit suhu turun. Tidak baik untuk memakai alkohol untuk tujuan ini karena alkohol akan diserap melalui kulit. Juga melakukan kompres hanya di kepala tidak efektif karena kontak permukaan terlalu kecil. Penderita harus diberi minum banyak untuk ikut mendinginkan
tubuhnya.

Bila tindakan ini tidak menurunkan demam, boleh diberi obat penurun panas yang juga mempunyai sifat mengurangkan rasa sakit, pegal, dan sakit kepala. Obat pilihan pertama ialah parasetamol (nama generik) yang dijual dengan berbagai nama dagang. Untuk mengetahui apa isi obat itu sebaiknya dicari dalam label dan temukanlah nama generiknya \"parasetamol\". Semua obat yang dijual, menurut peraturan Depkes, harus memuat nama generik dibawah nama dagangnya dan dicari dibawah \"Kandungan\". Bila hanya ada demam tidak dibenarkan untuk memilih parasetamol yang dicampur dengan bahan aktif lain, misalnya untuk pilek, batuk, dsb. Tambahan bahan lain itu tidak
dibutuhkan, menjadikan obat lebih mahal, dan bila menimbulkan efek samping, menjadi

mubazir. Obat lain yang juga baik ialah ibuprofen karena efektif dan aman, namun mungkin belum terkenal di masyarakat. Asetosal atau dikenal dengan aspirin tidak dianjurkan bila tidak tahan lambungnya, karena sifat asamnya. Asetosal dalam dosis sebesar 1 tablet dewasa menyebabkan darah menjadi encer, sehingga bila mengalami perdarahan, seperti dalam haid atau terluka, pendarahan ini sulit berhenti karena darah tidak dapat membeku. Juga asetosal tidak dianjurkan bila penyebab demam ialah virus(campak, cacar air, dsb), terutama pada anak, karena asetosal dihubungkan dengan
komplikasi fatal yang disebut Reye syndrome.

Pilihan lain yang tidak termasuk dalam golongan Obat Bebas ialah asam mefenamat (kecuali yang 250 mg untuk orang dewasa) yang dikenal masyarakat dengan Ponstan, dan dipiron yang dikenal dengan Antalgin atau Novalgin. Kedua obat ini tidak dibenarkan dibeli di toko obat atau apotik, karena harus memakai resep. Seperti diketahui Obat Bebas ditandai di pembungkusnya dengan lingkaran terisi warna hijau atau biru, sedangkan Obat Resep terisi warna merah. Masyarakat diharapkan mematuhi peraturan dan tidak menggunakan Obat Resep dengan membeli di toko obat atau apotik karena hanya akan merugikan sendiri.

Obat Tradisional Rematik

Rematik atau Reumatik adalah penyakit yang menyerang persendian. Selain menyerang persendian, penyakit rematik juga menyerang otot dan urat.

Penyebab rematik salah satunya adalah masalah kekebalan tubuh yang berbalik menyerang jaringan persendian. Hal ini mengakibatkan tulang rawan di sekitar sendi menipis dan membentuk tulang baru. Pada saat tubuh digerakkan, tulang-tulang di persendian bersinggungan sehingga memicu rasa nyeri.

Gejala rematik diataranya: nyeri persendian setelah beraktivitas, nyeri pada saat cuaca berubah dari panas ke dingin, peradangan dan hilangnya fleksibilitas sendiri, sendi terlihat kemerahan dan terasa panas, sendi kaku di pagi hari, sendi bengkak, gerak terbatas, dan nyeri persendian. 
Pengobatan pada penderita rematik secara umum ditujukan untuk menghilangkan / mengurangi rasa nyeri, menghilangkan gejala inflamasi (peradangan), dan mencegah terjadinya deformitas (perubahan bentuk) dan memelihara fungsi persendian agar tetap dalam keadaan baik.

Bagaimana? Sudah cukup paham mengenai penyakit rematik ini? Kalo sudah paham, mari kita bahas pengobatan untuk rematik. Berikut ini ada beberapa Tips mengobati rematik, tepatnya ramuan tradisional untuk mengobati rematik.
Obat Tradisional Rematik 1:
Bahan-bahan :
- Daun Sendok segar (5 lembar)
- Kapur (1 Sendok makan)

Cara Pemakaian:
Campurkan daun sendok segar dengan kapur, kemudian letakan diatas bagian yang sakit, (tebalnya sekitar 5 mm). Ganti ramuan tersebut tiap 1 hari 1 malam.

Obat Tradisional Reumatik 2:
Bahan-bahan :
- Daun Kumis Kucing (4-5 lembar)
- Tanaman Meniran (4-5 buah)
- Air (3 gelas)

Cara Pemakaian:
Rebus semua bahan obat rematik diatas dalam 3 gelas air, hingga tersisa 1,5 gelas. Setelah dingin, minum air ramuan rematik tersebut 3 kali sehari (masing-masing setengah gelas).

Semoga Cara Mengobati Rematik diatas bisa bermanfaat.

Benarkah Radiasi Ponsel? Ganggu Kesehatan?

            Bagi kebanyakan masyarakat, ponsel sudah menjadi bagian yang penting dalam kehidupan kita. Dari hari ke hari jenisnya semakin bertambah dengan kemampuan yang juga semakin meningkat. Banyak perusahaan?jasa telepon seluler belakangan ini menggunakan frekuensi 1.800 MHz, jauh lebih tinggi dibandingkan frekuensi sebelumnya yang hanya 900 MHz. Banyak keuntungan yang diperoleh dengan penggunaan frekuensi tinggi, khususnya perambatan gelombang. Selain itu, pada frekuensi 1.800 MHz saluran yang tersedia juga lebih banyak. Namun, keadaan tersebut sebaiknya harus kita waspadai sejak dini.

Banyak pemakai ponsel yang resah dengan isu ancaman kesehatan akibat ponsel. Contoh isu tersebut yaitu radiasi ponsel diduga dapat menyebabkan tumor otak, namun hasilnya belum diketahui secara pasti hingga kini. Tudingan lainnya yaitu ponsel dianggap dapat mengganggu peralatan mesin pacu jantung dan alat bantu pendengaran.

Hasil penelitian membuktikan adanya dua penyebab terjadinya kasus tersebut. Yang pertama dituding adalah electromagnetic compatibility (EMC). Emisi energi dari ponsel memang dapat mengganggu peralatan elektronik, seperti alat pacu jantung dan alat bantu pendengaran. Kedua, gangguan datang dari electromagnetic radiation (EMR), yang diduga menyebabkan penyakit kanker. Penelitian yang dilakukan di University of Washington, pada tahun 1996 menemukan bahwa EMR dalam bentuk energi gelombang mikro rendah (seperti yang dihasilkan ponsel) dapat merusak struktur DNA.

Memang, dampak besar gelombang yang timbul akibat penggunaan ponsel masih menjadi perdebatan hingga kini.?Perdebatan kasus tersebut?berlangsung terus-menerus dan tanggapan para ahli yang silih berganti terkadang membuat kita menjadi bingung. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, dampak gelombang elektromagnetik dari ponsel sebenarnya tidak berbahaya asalkan pancarannya kecil. Namun, seberapa kecil ukuran pancaran itu, masih belum jelas hingga kini. Setidaknya kita harus lebih waspada untuk menyikapi kasus tersebut.

5 Cara Mengurangi Racun di Rumah

Rumah yang sehat seharusnya tidak cukup hanya tampak bersih dan indah, tetapi juga bebas dari bahan-bahan beracun. Berbagai riset menunjukkan bahan kimia beracun dengan mudah ditemukan di sekitar rumah, mulai dari cat hingga karpet.

Canadian Partnership for Children's Health and Environment (CPCHE) menyebutkan paparan zat kimia bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan pada anak, seperti asma, kanker, gangguan perkembangan, serta cacat lahir. Untuk itu, CPCHE mengeluarkan 5 rekomendasi untuk mengurangi paparan racun di rumah.

1. Mengelap debu
Rajin-rajinlah mengelap debu di perabot rumah Anda dengan lap basah karena debu merupakan sumber utama paparan toksik. Mengelap debu dengan lap kering tidak dianjurkan karena akan bersirkulasi kembali ke udara.

"Debu rumah adalah sumber utama paparan zat beracun di rumah, termasuk timbal meski dalam kadar sangat rendah," kata Bruce Lanphear, pakar kesehatan lingkungan anak dari Simon Fraser University, Kanada.

Selain itu, juga disarankan melepas sepatu saat akan masuk ke rumah untuk meminimalkan jumlah debu dan bahan kimia berbahaya yang masuk ke rumah. Menyimpan mainan anak dalam satu wadah tertutup juga membantu mengurangi jumlah debu.

2. Pembersih ramah lingkungan
CPCHE merekomendasikan untuk beralih pada pembersih yang bersifat non-toksik. Misalnya, memakai baking soda untuk membersihkan bak cuci piring atau tub. Asam cuka yang dicampur dengan air juga menjadi formula jitu untuk membersihkan berbagai permukaan, termasuk kaca jendela dan lantai.

Para ilmuwan mengatakan mengilapkan tidak diperlukan untuk pekerjaan membersihkan rumah. Selain itu pengharum ruangan juga sebaiknya dihindari. Untuk mencuci, pilih deterjen bebas parfum dan menghindari pengering seprai karena pewangi dalam produk ini bisa mengandung bahan kimia berbahaya.

3. Renovasi rumah dengan tepat
Proyek renovasi rumah bisa menjadi sumber paparan racun untuk anak-anak dan ibu hamil karena bahan-bahan yang dipakai dalam cat, pendempul, atau lem bisa menebarkan gas beracun.

Idealnya memang untuk sementara Anda sekeluarga pindah dari rumah yang sedang direnovasi. Namun jika renovasi hanya sebagian, disarankan untuk menutup area yang direnovasi dengan rapat untuk menghindari debu dan zat berbahaya lainnya.

4. Hati-hati memilih plastik
CPCHE menyarankan untuk mengabaikan label microwave-safe dan jangan pernah menaruh wadah plastik atau pembungkus plastik di dalam microwave karena bahan kimia berbahaya akan larut dari plastik ke dalam makanan.

Tempatkan makanan di dalam wadah beling atau keramik dan hanya konsumsi makanan segar sebisa mungkin. Bahan-bahan kimia dalam plastik, terutama bisphenol-A (BPA) sudah terbukti berbahaya karena mengganggu perkembangan otak dan fungsi hormon.

Selain itu, disarankan juga untuk menghindari produk mainan yang mengandung PVC (vinyl), terutama jika anak masih suka menggigit. Bahan kimia ini mengandung phthalates, yang sudah dilarang digunakan dalam mainan anak di Amerika sejak Juni 2011.

5. Mengurangi merkuri
Merkuri adalah bahan metal yang bersifat toksik pada otak. Bahan ini sering ditemukan pada beberapa jenis ikan dan kerang. Karena itu, berhati-hatilah memilih ikan, terutama dari perairan yang tercemar.

10 INDIKATOR PHBS di RUMAH TANGGA

Apa itu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) ? 

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat.

PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium, member bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang samapah pada tempatnya, membersihkan lingkungan. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan.
 
  • PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
  • PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat.
  • Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10  (sepuluh) PHBS di Rumah Tangga yaitu :
    1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
    2. Memberi ASI ekslusif
    3. Menimbang bayi dan balita
    4. Menggunakan air bersih
    5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
    6. Menggunakan jamban sehat
    7. Memberantas jentik di rumah
    8. Makan buah dan sayur setiap hari
    9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
    10. Tidak merokok di dalam rumah
Bagaimana upaya penerapan 10 (sepuluh)indikator PHBS di tingkat rumah tangga, tentu sangat tergantung lagi dengan kesadaran dan peran serta aktif masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Sebab upaya mewujudkan lingkungan yang sehat akan menunjang pola perilaku kehidupan rakyat yang sehat secara berkelanjutan.

ShareThis

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons